Advertisement

Petting, Hamil atau Tidak

Adanya rasa takut kehilangan “selaput dara” dan kehamilan tidak terencana membuat banyak pasangan yang belum menikah melakukan petting. Padahal sebenarnya petting bisa dibilang cukup berbahaya. Bagaimana bisa?

Apa sih petting itu?
 
Petting adalah pergesekan alat kelamin untuk memuaskan hasrat seksual. Hubungan seksual jenis ini biasanya masih mengenakan pakaian lengkap. Walupun tidak menutup kemungkina ada yang melakukannya tanpa mengenakan sehelai benangpun. Atau yang sedang ngetren akhir2 ini hanya mengenakan celana dalam untuk yang wanita dan yang pria tidak memakai sehelai benang pun.

Sebenarnya petting itu sendiri atau foreplay dilakukan sebagai pemanasan ketika hubungan sex  ( penestrasi ) yang sebenarnya akan dilakukan. Hal ini sangat berguna bagi pihak wanita karena akan memberikan rangsangan yang membangkitkan gairah dan mempersiapkan organ genitalnya ( elastisitas vagina ) untuk lanjut pada tahap penestrasi.

Kesalahan besar yang biasa dilakukan oleh remaja pada saat ini adalah penyalah-artian petting sebagai salah satu tahapan dalam menjalin suatu hubungan. Padahal petting sendiri biasa berlanjut pada penestrasi yang tentunya tergantung dari individu itu masing-masing. Maksud saya disini adalah ketika anda melakukan petting dan mendapatkan kenikmatan anda akan terlena dan lupa sehingga dengan kesalahan kecil akan menuju ke penestrasi.

Bagimanapun caranya tetap saja petting ini sangat beresiko menimbulkan kehamilan Padahal meskipun tidak melakukan penetrasi risiko kehamilan tetap besar. Karena sperma tetap bisa masuk ke dalam rahim.

Pada prinsipnya kehamilan bisa terjadi bila sperma bertemu dengan sel telur dan hasil pertemuan tersebut dapat menempel di dinding rahim. Dalam satu kali ejakulasi dapat dikeluarkan sperma sebanyak lebih kurang 250 juta. Pada dasarnya hanya satu saja yang diperlukan untuk terjadinya kehamilan.
Pada masa subur vagina perempuan akan mengeluarkan lendir yang merupakan media hidup yang baik bagi sperma. Apalagi ketika perempuan sedang terangsang vagina akan mengeluarkan cairan yang juga membantu jalannya sperma ke saluran telur.

Karena itu bila ventilasi kain lebih besar daripada ukuran sperma maka tidak mustahil kehamilan dapat terjadi ketika sperma mencapai tepi vagina perempuan yang sedang dalam masa subur. Sementara sperma sendiri sangat lincah dan mempunyai kekuatan untuk berenang masuk ke dalam rahim (ingat hanya butuh 1 saja yang mencapai sel telur dari ratusan juta sperma).

Jadi apakah petting dapat menyebabkan kehamilan ? Jawabannya adalah “YA !” biarpun resiko nya lebih kecil daripada penetrasi langsung.

0 comments on Petting, Hamil atau Tidak :

Post a Comment